(Bukan KODE) Referensi: Cara Membuat Fitur Slider/Slideshow Di Blog - aura-ilmu http://www.aura-ilmu.com/2014/05/cara-membuat-slider-slideshow-di-blog.html#ixzz41lisQp8M

Our Facebook Page

Sekilas Tentang Perjalanan...

Rabu, 02 Maret 2016

Serikat Petani Karawang (Sepetak) Gelar Aksi Legalisasi Tanah Milik Warga

Kemarin Siang Serikat Petani Karawang (Sepetak), menggelar aksi selasa satu maret (Sesama). Bersama 1226 orang petani dari Desa Medalsari, Mulyasejati, Kutamekar dan Margamulya. Yang mengajukan tuntutan legalisasi lahan tanah petani yang mencakup 4 Desa tersebut. Aksi dilaksanakan didapan kantor pertanahan Kabupaten Karawang.

Tuntutan yang diajukan yaitu, kembalikan tanah petani yang dirampas Perum Perhutani dan Agung Podomoro Land dan legalisasi tanah tersebut atas nama petani sebagai bentuk kedaulatan petani atas alat produksi. Kemudian tuntutan lainnya yaitu, berikan akses Reform (modal, infrastuktur, teknologi, pengetahuan pasar dan sebagainya), untuk menuju kedaulatan Proses produksi, subsistensi, dan distribusi barang produksi.

Kepala Departeman Propaganda, Hilman Tamimi, menyampaikan, para petani dari 4 Desa itu sudah 20 tahun mendiami tanah tersebut, maka dalam aturan UUPA tanah tersebut sudah menjadi hak milik masyarakat terangnya ketika di tanyakan oleh pihak KBE. Selasa (01/3).

Sepetak bersama para petani 4 Desa yang memiliki konflik dengan perhutani, menyampaikan kepada Badan Pertahanan Nasional Kabupaten Karawang agar segera melegalisasikan tanah-tanah petani, sebagaimana tujuan dari amanah Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, sila ke 5 dari Pancasila, yang kemudian digariskan dalam UUD 1945 pasal 33 dan penerjemahan praksinya melalui UUPA no 5 tahun 1960.

Kemudian dalam aksi sesama itu, Hilaman juga menyampaikan, tidak hanya Sepetak dan petani dari 4 Desa saja yang tergolong melakukan aksi, namun terdapat beberapa aliansi, seperti GMBI, buruh, dan para petani, ikut serta menyuarakan aspirasinya, untuk  membela yang menjadi hak-hak atas petani.

“Aksi jempol darah juga kami lakukan, yang berarti adalah simbol pembuktian bahwa perjuangan kami itu berdarah-darah,”pungkas Hilman. (Cahyadi Mardiansyah).

0 komentar:

Posting Komentar